3.1.f. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1 (9) PGP Angkatan 10 -ZAINAL

 Kasus 1


Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan.  Setiap pagi bu Dini akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru, dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat. Murid-murid dan guru-guru akrab dengan Bu Dini.  Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Selain sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Dini juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Selama ini ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah mencampuradukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.

Semakin lama bisnis kuliner Ibu Dini berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota.  Padahal baru-baru ini ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan Gemilang, sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orangtua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Insan Gemilang.

Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu,  artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Di sisi lain ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

Ibu Dini adalah orang yang menghadapi dilema dalam kasus ini. Dia harus memilih antara dua opsi yang memiliki konsekuensi signifikan bagi dirinya dan orang lain yang bergantung padanya.

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

  • Adalah benar jika tokoh tersebut mengikuti pelatihan bisnis:

Karena Ibu Dini yakin bahwa pelatihan bisnis tersebut akan memberikan ilmu dan keterampilan yang bermanfaat untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Hal ini juga bisa meningkatkan kesuksesan bisnisnya, yang bisa berkontribusi pada kesejahteraan finansialnya dan mungkin memberikan manfaat lebih lanjut di masa depan.

·       Tapi benar juga jika dia tidak mengikuti pelatihan bisnis dan tetap di sekolah:

Karena kondisi sekolah saat ini sedang membutuhkan perhatian dan kepemimpinan yang kuat. Permasalahan seperti menurunnya motivasi guru, pelanggaran siswa, dan keluhan orang tua menunjukkan bahwa kehadiran dan peran aktif Ibu Dini sangat penting untuk memulihkan dan memperbaiki keadaan di SMA Insan Gemilang.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah: Dilema Individu lawan Kelompok

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Iya, Dilema Kebenaran lawan kesetiaan.

Kebenaran untuk meningkatkan kompetensi terkait bisnis kuliner yang sedang digelutinya, sedangkan kesetiaan Ibu Dini dipertaruhkan terhadap tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah.


Kasus 2


Hari ini murid-murid kelas 8 di SMP Pelita senang sekali karena mereka akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor sebagai bagian dari pelajaran Biologi. Untuk mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang, seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Murid-murid yang tidak bisa mengikuti studi lapangan sudah diberikan tugas pengganti oleh guru Biologi, yaitu mengamati hewan dan perilakunya, yang secara substansi sama dengan tugas yang dilakukan murid-murid lain yang berstudi lapangan ke Taman Safari.

Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan membayar dengan cara mencicil.  Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.

Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul, kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri dan sangat ingin mengikuti kegiatan,  namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

Pak Pandu selaku kepala sekolah di SMP Pelita.

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

  • Adalah benar jika Pak Pandu memperbolehkan Danang mengikuti studi lapangan:

Karena Danang sangat ingin mengikuti kegiatan tersebut dan sudah mempersiapkan diri dengan baik. Memperbolehkan Danang untuk ikut dapat mencegah kekecewaan dan menambah motivasi serta kepuasan belajar Danang, yang sangat tertarik pada Biologi dan bercita-cita menjadi dokter hewan.

  • Tapi benar juga jika Pak Pandu menegakkan peraturan yang ada:

Karena ada tiga murid yang belum membayar biaya, dan jika Pak Pandu membuat pengecualian untuk Danang, ini bisa dianggap tidak adil oleh murid-murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut. Menegakkan peraturan secara konsisten penting untuk menjaga keadilan dan integritas.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah: Dilema Rasa Keadilan Lawan Rasa Kasihan.

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Ya, lebih dari satu dilema dapat berlaku untuk kasus ini yaitu dilema individu lawan kelompok.  Hal tersebut telihat pada kewajiban untuk menegakkan peraturan yang  berlaku untuk kepentingan secara umum dan pada kepentingan pribadi Danang yang ingin ikut serta dalam kegiatan tersebut.


Kasus 3


Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi.  Ia menguasai bidang yang diajarkan, dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.  Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka. 

Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy,  menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal tersebut?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

Anda (Saya), sebagai kepala sekolah SMP Swasta yang menghadapi dilema dalam kasus ini. Dalam kasus ini Anda (Saya) harus memutuskan apakah akan memberikan rekomendasi yang jujur dan sesuai dengan fakta mengenai kinerja Pak Doddy atau memberikan rekomendasi yang lebih positif untuk membantu Pak Doddy mendapatkan pekerjaan baru yang sangat dibutuhkannya.

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

  • Adalah benar jika Anda mengisi formulir dengan apa adanya:

Karena itu mencerminkan penilaian yang akurat dan jujur tentang kinerja Pak Doddy di sekolah Anda. Mengisi formulir dengan sebenar-benarnya akan membantu memastikan bahwa calon guru yang dipekerjakan di SMA Cahaya Hati memiliki kualifikasi dan karakter yang sesuai dengan standar etika dan profesional yang diharapkan.

  • Tapi benar juga jika Anda membuat rekomendasi sedikit lebih baik dari fakta:

Karena Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan tersebut, terutama mengingat situasi pribadi dan keluarganya. Memberikan rekomendasi yang lebih positif bisa membantu Pak Doddy mendapatkan pekerjaan yang sangat penting untuk kesejahteraan keluarganya dan masa depannya.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah: Dilema Rasa Keadilan Lawan Rasa Kasihan.

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Iya, yaitu dilema Jangka pendek lawan jangka panjang. Hal tersebut terjadi ketika Saya sebagai kepala sekolah harus mengisi formulir tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas, yang mana Pak Doddy dikeluarkan dari sekolah sebelumnya juga karena masalah pengendalian emosi dan integritasnya. Bila saya mengisi formulir dengan jujur, tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan Pak Doddy dan keluarga terutama masa depan anak-anaknya, yang bisa jadi tidak bisa bersekolah karena hal tersebut dapat mengakibatkan pak Doddy tidak bisa diterima bekerja. 

Kasus 4


SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi.  Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.

Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah. 

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid.  Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa alasannya?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah, menghadapi dilema dalam kasus ini. Dia harus memilih antara dua program penting untuk guru-gurunya dengan pertimbangan anggaran yang terbatas.

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

  • Adalah benar jika Bapak Zulkarnain memilih program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran:

Karena pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi, yang dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif, menarik, dan efektif. Di era digital, keterampilan ini adalah kunci untuk memastikan kualitas pendidikan yang relevan dan up-to-date.

  • Tapi benar juga jika Bapak Zulkarnain memilih program outbound team building guru ke Puncak:

Karena setelah hampir dua tahun pembelajaran daring dan perubahan yang disebabkan oleh pandemi, para guru mungkin memerlukan kegiatan team building untuk memperkuat hubungan sosial dan emosional mereka. Program outbound dapat membantu mereka untuk berkolaborasi lebih baik, memperbaiki semangat kerja, dan mengatasi tantangan emosional setelah masa pandemi.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah: Dilema Jangka Pendek dan Jangka Panjang.

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

Menurut saya, dalam kasus ini hanya terdapat satu dilema yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dimana apabila pak Zulkarnain memilih melaksanakan program pelatihan guru, itu akan berguna untuk proses pembelajaran kedepannya. Dan jika saya adalah pak Zulkarnain saya akan memilih untuk melaksanakan program pelatihan guru karena akan berdampak bagi proses pembelajaran. Sedangkan program outbond dapat direncanakan pada kesempatan berikutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 8 - PGP_A10 _ ZAINAL-10.080

3.1.j. Koneksi Antar Materi - Modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin