Jurnal Refleksi Dwi-Mingguan 1 - ZAINAL CGP Angkatan 10

Refleksi Dwi Mingguan – 1

Zainal CGP A10 Kabupaten Barru Sulawesi Selatan Kelas 10.080

Refleksi Model I : 4 F (Facts, Feelings, Findings, Future)

1.     Facts // Peristiwa

Pendidikan guru penggerak angkatan 10 mulai diumumkan pada tanggal 11 Maret 2024. Alhamdulillah terpilih menjadi salah satu peserta PGP A10 Sulawesi Selatan yang berasal dari kabupaten Barru. Pendidikan guru penggerak Angkatan 10 diawali dengan pembekalan LMS pada PMM untuk calon guru penggerak yang dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Maret 2024 pukul 13.00-16.00 WITA secara daring.

Pada tanggal 15 Maret 2024, Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 (PGPA10) resmi dibuka secara nasional oleh Mendikbudristek pada sesi I yang berlangsung pukul 10.00-11.00 WITA melalui via zoom dan live streaming youtube. Pembukaan kemudian dilanjutkan dengan orientasi PGP A10 oleh Balai Besar Guru Penggerak provinsi masing-masing peserta yang berlangsung pada sesi II yaitu pukul 13.30 – 17.00 WITA  secara daring. Pendidikan guru penggerak angkatan 10 akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak pembukaan.

Sebelum memulai modul 1.1 diawali dengan mengerjakan pretest di LMS masing-masing yang waktu pengerjaannya berlangsung pada tanggal 15 dan 16 Maret 2024. Setelah itu dilanjutkan dengan mempelajari modul 1.1 dengan alur pembelajaran M-E-R-D-E-K-A  yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Pada modul 1.1 juga diadakan lokakarya orientasi yang berlangsung pada tanggal 23 Maret 2024. Lokakarya tersebut diikuti oleh seluruh calon guru penggerak angkatan 10 kabupaten Barru bersama kepala sekolah yang didampingi oleh para pengajar praktik. Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 08.00 – 17.00 Wita di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru.   

 

2.     Feelings // Perasaan

Pada awal mengikuti rangkaian kegiatan pendidikan guru penggerak angkatan 10 ini, timbul berbagai keraguan bahkan sempat terbersit dalam pikiran untuk mundur sebelum memulai. Melihat jadwal pendidikan yang begitu padat menimbulkan kecemasan tersendiri pada diri saya. Ketakutan tidak bisa membagi waktu dengan baik antara tugas pokok di sekolah, rangkaian kegiatan guru penggerak dan keluarga. Ketakutan tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dalam pendidikan guru penggerak. Ketakutan Kesehatan terganggu akibat padatnya kegiatan dan berbagai ketakutan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, Saya mulai bisa beradaptasi dan semakin menyadari bahwa banyak yang merindukan posisi saya sekarang ini tetapi belum diberikan kesempatan. Sehingga sejak memutuskan untuk tetap melanjutkan pendidikan guru penggerak di angkatan 10 ini, Saya bertekad akan selalu berusaha dan berkomitmen untuk menyelesaikan keputusan yang telah saya pilih dengan sebaik mungkin. Di sisi lain, Saya merasa senang karena diberikan wadah dan kesempatan untuk mengembangkan kualitas sebagai pendidik, mendapatkan banyak pelajaran berharga, dan tak kalah senangnya melalui guru penggerak ini diberikan kesempatan bertemu bahkan belajar bersama guru-guru semasa sekolah.

 

3.     Findings // Pembelajaran

Pembelajaran yang saya dapatkan di awal kegiatan ini adalah mulai memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yang baik merujuk pada kemerdekaan dalam belajar, namun tetap harus mendapatkan tuntunan dari pendidik agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Hal tersebut mulai saya pahami dalam proses mengerjakan tugas-tugas sebagai calon guru penggerak di LMS PMM. Dalam pengumpulan tugas, calon guru penggerak diberikan kebebasan untuk mengumpulkan tugas dalam berbagai bentuk sesuai dengan kemampuan. Dengan adanya bimbingan para pengajar praktik dan fasilitator, tugas yang tersedia di LMS PMM tidaklah serumit yang saya bayangkan sebelumnya. Selain itu, melalui pembelajaran awal dalam pendidikan guru penggerak ini saya menyadari pentingnya untuk saling menguatkan, menggerakkan hati dan menciptakan kolaborasi yang bernuansa kekeluargaan agar segala tantangan dapat diselesaikan baik.

 

4.     Future // Penerapan.

Setelah mempelajari modul 1.1, Saya menyadari bahwa proses pembelajaran yang saya lakukan masih jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara. Masih banyak hal yang perlu saya benahi agar dapat mewujudkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid atau menghamba pada murid. Mempelajari karakteristik setiap murid dengan melakukan asesmen diagnostik di awal pembelajaran menjadi langkah awal yang saya pilih. Berdasarkan hasil asesmen diagnostik tersebut diharapkan dapat memudahkan saya dalam menuntun murid sesuai kodratnya. Mengarahkan bukan lagi hal yang perlu dipertahankan sehingga pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang menyenangkan dan memberi kemerdekaan dalam belajar pada murid. Selanjutnya saya akan berupaya menerapkan apa yang telah saya pelajari pada modul 1.1 agar bisa mewujudkan pendidikan yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.1.f. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1 (9) PGP Angkatan 10 -ZAINAL

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 8 - PGP_A10 _ ZAINAL-10.080

3.1.j. Koneksi Antar Materi - Modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin